Jakarta, 7 Oktober 2025 – Proyek galian dan konstruksi di sejumlah ruas jalan di Jakarta lagi-lagi kembali memicu kemacetan dahsyat. Banyak masyarakat meminta kinerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk seger menyelesaikain proyek ini.
Kemacetan terparah terjadi di kawasan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Meski arus lalu lintas telah dialihkan sejak pertengahan September 2025 dan dapat menurunkan macet hingga 17 persen, warga berharap proses galian bisa segera tuntas.
Seorang warga bernama Nadea menyebut kondisi di Fatmawati sangat macet, terlebih saat hujan. “Jakarta sudah mati total,” ujarnya. Warga lain, Fadil, juga menyayangkan proyek revitalisasi trotoar di dekat MRT Fatmawati yang dinilai memperburuk kemacetan.
Dampak juga dirasakan para pedagang. Lia, penjual warung di Jalan Dr. Saharjo, mengaku pendapatannya anjlok karena akses ke tokonya terganggu. Biasanya omzet harian bisa mencapai Rp 1,5 — 1,8 juta, kini tinggal Rp 200 — 300 ribu saja.
Menanggapi tuntutan warga, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyatakan bahwa seluruh galian harus selesai paling lambat Oktober 2025. “Sampai dengan Oktober nanti, seluruh galian saya minta untuk sudah selesai,” ujarnya.