Mataram — Kasus pembunuhan tragis di kawasan Nipah, Kabupaten Lombok Utara, terus mengungkap fakta baru. Tim Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) Universitas Mataram (Unram) menyebut adanya indikasi kuat bahwa korban pembunuhan tersebut mengalami kekerasan seksual sebelum tewas.
Dugaan ini muncul setelah hasil pemeriksaan awal jenazah menunjukkan tanda-tanda kekerasan fisik di beberapa bagian tubuh korban yang tidak konsisten dengan luka akibat pembunuhan semata. Pihak kepolisian bersama tim forensik kini tengah melakukan pemeriksaan lebih mendalam untuk memastikan adanya unsur kekerasan seksual.
“Dari hasil autopsi sementara, terdapat sejumlah luka dan kondisi yang mengarah pada dugaan kekerasan seksual. Namun, kami masih menunggu hasil laboratorium untuk memastikan,” ujar salah satu anggota Satgas PPKS Unram.
Sebelumnya, kasus ini menghebohkan masyarakat setelah seorang mahasiswa bernama Radit diduga menjadi pelaku pembunuhan tersebut. Satgas PPKS Unram menyatakan masih menunggu hasil penyelidikan resmi dari kepolisian untuk menentukan langkah pendampingan terhadap pihak keluarga korban maupun terduga pelaku.
Polisi memastikan penyelidikan dilakukan secara transparan dan menyeluruh. “Kami berkomitmen untuk mengungkap kasus ini sejelas-jelasnya, termasuk jika ada unsur kekerasan seksual di dalamnya,” kata Kasat Reskrim Polres Lombok Utara.
Kasus ini menimbulkan keprihatinan di lingkungan akademik Unram. Pihak kampus menyerukan agar masyarakat tidak berspekulasi hingga hasil penyidikan resmi diumumkan. Namun, temuan indikasi kekerasan seksual ini memperkuat desakan publik agar pelaku dihukum seberat-beratnya jika terbukti bersalah.