Jakarta — Kasus penganiayaan terhadap Faisal, asisten artis Zaskia Adya Mecca, yang terjadi saat membawa putrinya, KMB, menjadi saksi, memberi pelajaran penting tentang bahaya emosi yang tak terkendali di jalan raya. Artikel dari Pusiknas Bareskrim Polri ini menyebut peristiwa tersebut bukan sekadar insiden kriminal, melainkan juga masalah psikologis dan keselamatan publik.
Kronologi Singkat
Pada saat kejadian, Faisal sedang mengendarai motor membawa KMB sebagai penumpang. Tiba-tiba seorang pengendara lain melakukan tindakan agresif: Faisal dipukul dan diinjak lehernya oleh pelaku. Saat itu, KMB yang masih belasan tahun panik dan berusaha turun dari motor untuk mencari tempat aman.
Setelahnya, Zaskia menyebut pelaku sempat mengaku sebagai “anggota”, tetapi keluarga korban tetap melaporkan ke polisi guna penyelidikan.
Dampak & Implikasi
-
Trauma psikologis bagi KMB sebagai anak yang menyaksikan langsung kekerasan. Meskipun selamat secara fisik, pengalaman ini bisa memicu efek jangka panjang seperti takut berkendara, cemas, dan trauma saat berada dalam situasi stres.
-
Kasus ini menjadi pengingat bahwa kendaraan di jalan bukanlah arena bagi pertikaian pribadi atau kebrutalan. Emosi seperti marah karena klakson, saling salip, atau gangguan kecil bisa memicu pertengkaran fisik jika tak dikelola dengan baik.
-
Penegakan hukum penting: kepolisian harus menindak secara tegas agar efek jera ada, dan agar masyarakat merasa dijamin keamanannya di jalan raya.
Anjuran dari Polisi (Pusiknas)
Beberapa langkah yang disarankan agar kejadian seperti ini tidak terulang:
-
Tetap tenang dan hindari emosional ketika di jalan.
-
Jika terjadi konflik, upayakan menjauh ke tempat ramai atau aman.
-
Jangan tinggalkan anak sendirian dalam situasi berbahaya.
-
Dokumentasikan kejadian kalau bisa dan aman (rekam video/foto) sebagai bukti.
-
Segera laporkan ke polisi, meskipun pelaku mengaku memiliki status tertentu.