Jakarta, 13 Oktober 2025 – Suasana duka menyelimuti kawasan Pengadegan, Pancoran, Jakarta Selatan, setelah peristiwa kebakaran hebat melanda sebuah rumah tinggal pada Minggu malam (12/10). Dalam musibah tersebut, seorang bocah laki-laki berusia 11 tahun ditemukan tewas setelah diduga terjebak di dalam rumah yang dilalap api.
Kebakaran terjadi di sebuah rumah seluas sekitar 30 meter persegi di Jalan Pengadegan Timur Raya. Api dilaporkan mulai berkobar sekitar pukul 21.15 WIB dan dengan cepat membesar karena kondisi rumah yang sebagian besar terbuat dari bahan mudah terbakar. Warga sekitar yang panik segera menghubungi petugas pemadam kebakaran.
Sebanyak 10 unit mobil pemadam dan 47 personel dari Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan dikerahkan ke lokasi. Petugas bekerja keras melakukan pemadaman dan pendinginan hingga api benar-benar berhasil dipadamkan sekitar pukul 22.05 WIB.
“Korban anak-anak ditemukan setelah api berhasil dijinakkan. Diduga korban terjebak di kamar bagian belakang dan tidak sempat menyelamatkan diri,” ujar salah satu petugas Gulkarmat di lokasi kejadian. Selain korban jiwa, satu orang dewasa dilaporkan mengalami luka bakar ringan dan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.
Pihak kepolisian kini telah memasang garis polisi di sekitar lokasi kebakaran. Tim Inafis Polres Metro Jakarta Selatan bersama Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk menyelidiki penyebab pasti munculnya api. Dugaan sementara mengarah pada korsleting listrik, namun pihak berwenang belum memberikan pernyataan resmi terkait hal tersebut.
Kebakaran ini juga menyebabkan kepanikan warga sekitar karena lokasi rumah berada di kawasan padat penduduk dengan gang sempit, sehingga sempat menyulitkan mobil pemadam untuk masuk ke titik api. Beberapa warga berusaha membantu dengan menyiram air dari ember sebelum petugas tiba.
“Api cepat banget nyebarnya, anak itu katanya lagi tidur. Ibunya sudah keluar duluan, tapi waktu balik mau nyelamatin udah nggak bisa masuk karena api besar,” kata salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Hingga Senin pagi (13/10), suasana di lokasi kebakaran masih ramai oleh warga yang datang untuk melihat sisa puing rumah. Pihak kelurahan setempat bersama Dinas Sosial Jakarta Selatan juga telah menyalurkan bantuan darurat berupa pakaian, makanan siap saji, dan kebutuhan dasar bagi keluarga korban.
Peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi kebakaran rumah tinggal, terutama di kawasan padat penduduk. Pemerintah daerah kembali mengimbau warga untuk rutin memeriksa instalasi listrik, tidak menumpuk stop kontak, serta memastikan peralatan elektronik dalam kondisi baik sebelum ditinggalkan atau saat tidur.