BATAM, 22 OKTOBER 2025 – Jumlah korban meninggal dunia akibat insiden kebakaran dan ledakan Kapal Tanker MT Federal II di galangan kapal PT ASL Marine Shipyard, Tanjung Uncang, Kota Batam, kembali bertambah. Dua korban yang sebelumnya menjalani perawatan intensif di rumah sakit dilaporkan meninggal dunia, sehingga total korban tewas kini mencapai 13 orang.
Insiden tragis ini sendiri terjadi pada Rabu dini hari, 15 Oktober 2025, di mana kapal Floating Storage and Offloading (FSO) Federal II yang sedang dalam proses perbaikan mengalami ledakan keras dan kebakaran.
Kedua korban terbaru yang meninggal dunia adalah:
- Edison Baktiar (meninggal pada Minggu malam, 19/10/2025)
- Imam (meninggal pada Senin dini hari, 20/10/2025)
Direktur RS Mutiara Aini, dr. Elvi Sukma, mengonfirmasi bahwa kedua pasien tersebut meninggal setelah tim medis berupaya maksimal. Korban Edison mengalami luka bakar mencapai 86 persen, sementara Imam menderita luka robek serius di bagian kepala.
Penyelidikan Menuju Kelalaian K3
Kecelakaan ini, yang merupakan insiden kedua yang menimpa kapal yang sama di galangan PT ASL dalam beberapa bulan, memicu keprihatinan serius mengenai standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Polisi dari Polresta Barelang dan tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polri masih terus melakukan penyelidikan mendalam untuk memastikan penyebab pasti kebakaran. Dugaan sementara mengarah pada kelalaian prosedur kerja panas (hot work) di area tangki kapal yang masih berisiko tinggi.
Sebelumnya, dalam kasus kebakaran pertama Kapal Federal II pada Juni 2025 (yang menewaskan 4 orang), dua petugas Health, Safety, and Environment (HSE) dari subkontraktor PT ASL telah ditetapkan sebagai tersangka. Dalam insiden kedua ini, penyelidikan juga difokuskan pada dugaan kelalaian K3 yang menyebabkan jumlah korban jiwa yang jauh lebih besar.
Rincian Korban Sementara:
- Korban Tewas: 13 orang
- Korban Luka-Luka (dirawat/dipulangkan): Lebih dari 18 orang
“Polisi sedang menunggu hasil penyelidikan tim Puslabfor untuk memastikan penyebab ledakan. Kami juga memeriksa semua pihak terkait, mulai dari manajemen perusahaan hingga pekerja subkontraktor,” ujar Kapolsek Batu Aji, AKP Raden Bimo Dwi Lambang.
Kasus ini menjadi titik fokus serikat pekerja di Batam yang mendesak audit total dan transparansi dari manajemen PT ASL Shipyard terkait penerapan standar keselamatan kerja.







