PROBOLINGGO, 6 November 2025 – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Probolinggo berhasil mengungkap dan menangkap seorang pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang menggunakan modus operandi hubungan asmara sesama jenis (LGBT) untuk menjerat korbannya.
Identitas Pelaku dan Korban
- Pelaku: Berinisial SSY, warga Desa Karangpena, Kabupaten Pamekasan, Madura.
- Korban: Berinisial S, warga Panti, Kabupaten Jember.
Kronologi Penipuan dan Pencurian
- Perkenalan Online: Kasus ini bermula ketika pelaku SSY menggunakan identitas palsu untuk berkenalan dengan korban S melalui aplikasi pertemanan penyuka sesama jenis, yakni aplikasi Wala.
- Bertemu di Jember: Setelah intens berkomunikasi melalui WhatsApp, keduanya sepakat untuk bertemu di wilayah Kencong, Jember.
- Menginap di Bromo: Pertemuan tersebut berlanjut. Keduanya kemudian memutuskan untuk menginap di sebuah hotel yang terletak di kawasan Sukapura, Probolinggo, wilayah yang dekat dengan kawasan wisata Gunung Bromo.
- Aksi Pencurian: Niat jahat pelaku muncul keesokan paginya. Saat korban S sedang mandi, SSY memanfaatkan kesempatan tersebut untuk membawa kabur sepeda motor milik korban.
- Melarikan Diri: SSY kemudian melarikan diri ke wilayah Madura dengan tujuan menjual motor hasil curian tersebut.
Penangkapan dan Fakta Tambahan
Korban yang menyadari motornya raib segera melapor ke Polsek Sukapura. Polisi segera melakukan penyelidikan dan berkoordinasi dengan jajaran kepolisian daerah lain.
- Lokasi Penangkapan: Pelaku SSY akhirnya berhasil ditangkap di wilayah Kalisat, Kabupaten Jember.
- Barang Bukti: Polisi mengamankan barang bukti berupa sepeda motor korban, serta beberapa barang pribadi pelaku seperti ponsel, KTP, SIM, dan rekening.
- Residivis Modus Serupa: Kapolres Probolinggo mengungkapkan bahwa SSY bukan pemain baru. Dari hasil penyelidikan, terungkap bahwa pelaku telah menjerat dan mencuri dari 10 korban lain dengan modus asmara sesama jenis yang serupa.
Kapolres mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan aplikasi pertemanan dan tidak mudah percaya pada identitas orang yang baru dikenal di dunia maya, apalagi sampai terlibat hubungan pribadi yang belum jelas, untuk menghindari risiko penipuan dan kejahatan.








