Jakarta Utara, 7 November 2025 – Insiden ledakan saat salat Jumat di SMAN 72 Kelapa Gading pada Jumat (7/11/2025) kini diselidiki secara intensif oleh aparat, termasuk Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri. Keterlibatan Densus 88 didasari oleh temuan barang bukti di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
1. Temuan Bukti Keterkaitan Terorisme
Yang paling mengkhawatirkan adalah temuan pada dua pucuk senjata api (laras panjang dan pistol) yang ditemukan di lokasi ledakan:
- Tulisan Khas Ekstremis: Pada senjata laras panjang, ditemukan tulisan “Welcome To Hell” dan frasa yang merujuk pada ideologi supremasi kulit putih, seperti “14 Words” dan “Agartha.”
- Nama Pelaku Teror: Senjata tersebut juga memuat nama Brenton Tarrant (pelaku penembakan masjid di Christchurch, Selandia Baru) dan Alexandre Bissonnette (pelaku serangan masjid di Quebec, Kanada).
Temuan ini sangat menguatkan dugaan bahwa ledakan tersebut bukan sekadar kecelakaan atau korsleting listrik, melainkan direncanakan dengan motif terorisme yang dipengaruhi oleh ideologi ekstremis global.
2. Keterlibatan Pelaku dan Dugaan Motif
Informasi awal menyebutkan bahwa satu terduga pelaku telah diamankan, dan ia diduga merupakan seorang siswa SMAN 72 berinisial FN.
| Aspek Penyelidikan | Status Penyelidikan |
| Dugaan Pelaku | Seorang siswa berinisial FN (Identitas dan perannya masih didalami). |
| Dugaan Motif Awal | Beberapa laporan awal mengaitkan insiden ini dengan dugaan balas dendam akibat bullying atau perundungan yang dialami oleh siswa. |
| Motif Terbaru | Aparat tengah mendalami apakah motif pribadi (bullying) ini beririsan atau bahkan didominasi oleh motif ideologi ekstremisme (terorisme) yang ditunjukkan oleh tulisan di senjata. |
Juru Bicara Densus 88, AKBP Mayndra Eka Wardhana, menyatakan bahwa timnya masih melakukan pendalaman untuk memastikan adanya unsur terorisme dalam insiden tersebut.
3. Dampak dan Penanganan Pasca-Ledakan
- Korban: Total 54 orang luka-luka (ringan hingga sedang), dan saat ini dirawat di RS Yarsi dan RS Islam Jakarta Cempaka Putih.
- Penanganan Pemerintah: Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) telah menyatakan keprihatinan dan siap memberikan layanan pendampingan psikologis bagi siswa dan guru SMAN 72.
- Imbauan: Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk tidak berspekulasi dan menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan kepada pihak kepolisian.








