JAKARTA – Sebuah kasus perampokan yang dilaporkan terjadi di salah satu minimarket di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, akhirnya terungkap sebagai sebuah skenario rekayasa. Pihak kepolisian berhasil membongkar drama kriminal ini dan menetapkan Kepala Asisten Toko minimarket tersebut sebagai otak di balik dugaan perampokan yang awalnya diklaim dilakukan oleh pihak luar. Terbongkarnya rekayasa ini menyoroti adanya motif ekonomi dan niat jahat yang disusun secara terencana oleh orang dalam.
Menurut keterangan dari Polsek Tanah Abang, kasus ini mulai terkuak setelah penyidik menemukan kejanggalan pada keterangan saksi dan rekaman kamera pengawas (CCTV). Awalnya, pelaku (Kepala Asisten Toko) melaporkan bahwa toko telah dirampok oleh sekelompok orang bersenjata. Namun, setelah didalami, ditemukan fakta bahwa pelaku justru bekerja sama dengan beberapa rekannya untuk mengatur adegan perampokan. Modus yang digunakan adalah berpura-pura diancam dan diikat oleh para pelaku yang ternyata adalah teman-temannya sendiri.
Motif utama di balik rekayasa ini adalah faktor ekonomi. Tersangka utama dan rekan-rekannya merencanakan aksi ini untuk mengambil uang hasil penjualan yang ada di brankas minimarket. Kerugian yang ditimbulkan mencapai puluhan juta rupiah. Saat ini, Kepala Asisten Toko tersebut telah ditahan bersama dengan beberapa rekannya yang turut membantu melancarkan aksi rekayasa tersebut. Para tersangka dijerat dengan pasal pencurian dengan pemberatan, dan kasus ini menjadi peringatan bagi perusahaan ritel untuk memperkuat sistem pengawasan internal dan integritas karyawan mereka.








