Malang — Kisah memilukan dialami Mohammad Imam Muslimim atau Yai Mim, eks dosen UIN Malang, yang mengaku sempat dipukul oleh Ketua RT karena bersikeras meminta dokumen mutasi domisili dan menanggapi laporan pungutan liar (pungli) warga.
Kejadian terjadi di Musala kawasan Joyogrand Kavling Depag, saat Yai Mim mendatangi Ketua RT 09/RW 09, Prayogo Subiarto. Yai Mim kadung ingin tanda tangan mutasi KTP, sementara konflik dengan warga bernama Nurul Sahara sempat viral di media.
Awalnya Ketua RT menolak memberi tanda tangan, bahkan menuduh Yai Mim telah memfitnah bahwa RT tersebut menarik pungli dari warga. Yai Mim membantah tuduhan itu, mengaku mendapat aduan langsung dari korban pungli.
“Yai Imim jangan memfitnah saya … katanya saya menarik orang-orang di sini,” kata Ketua RT sebagaimana ditirukan Yai Mim. Menanggapi itu, Yai Mim tak mundur: “Memang ada, bapak narik, orangnya cerita ke saya.”
Situasi memanas kemudian tiba-tiba Ketua RT memukul tangan Yai Mim. Saat itu, Yai Mim kebetulan membawa kacamata, yang jatuh karena hantaman di tangan. Meski kesakitan, ia enggan membalas.
Yai Mim menyebut bahwa sang RT kemudian meminta maaf dan mengaku emosi. Ia sendiri memilih memaafkan, tetapi berkata bahwa bukan luka fisik yang paling menyakitkan, melainkan hati. “Hatiku yang sakit,” kata Yai Mim.