JAKARTA PUSAT, DKI JAKARTA, 10 OKTOBER 2025 — Kebakaran besar melanda permukiman padat penduduk di kawasan Jalan Kota Bambu, Kelurahan Petamburan, Tanah Abang, pada Jumat dini hari (10/10). Api yang berkobar cepat menghanguskan sedikitnya 50 rumah semi-permanen, memaksa ratusan warga mengungsi dan kehilangan seluruh harta benda mereka.
Insiden yang terjadi sekitar pukul 01.00 WIB ini diduga dipicu oleh korsleting listrik dari salah satu rumah kontrakan. Karena bangunan mayoritas terbuat dari kayu dan saling berdempetan di gang sempit, api menyebar dengan sangat cepat, diperparah dengan tiupan angin kencang dini hari.
Pemadaman Terkendala Akses dan Keterbatasan Air
Operasi pemadaman menghadapi kendala serius. Petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat harus berjibaku dengan akses jalan yang sangat sempit dan minimnya sumber air di lokasi. Setidaknya 20 unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) dikerahkan, namun hanya bisa menjangkau lokasi dari pinggir jalan utama.
“Api baru bisa kami lokalisir setelah tiga jam. Kesulitan utama adalah memasukkan selang ke tengah permukiman. Kami harus bekerja dengan memindahkan selang secara estafet dari gang ke gang,” jelas Kasudin Gulkarmat Jakarta Pusat, Bapak Abdul Haris.
Nasib Ratusan Pengungsi dan Bantuan Darurat
Tidak ada korban jiwa dilaporkan, namun tiga warga mengalami luka bakar ringan saat mencoba menyelamatkan barang berharga mereka. Total sekitar 250 jiwa dari 70 Kepala Keluarga (KK) kini terpaksa mengungsi.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) dengan sigap mendirikan posko pengungsian darurat di halaman Masjid Al-Ikhlas yang berdekatan. Bantuan awal berupa tenda, selimut, makanan siap saji, dan kebutuhan bayi mulai didistribusikan.
Pihak Kepolisian Sektor Tanah Abang saat ini masih menyelidiki titik awal dan penyebab pasti kebakaran. Polisi telah mengambil keterangan dari beberapa saksi mata dan berencana melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) setelah lokasi benar-benar aman dari sisa-sisa bara api. Insiden ini sekali lagi menyoroti kerentanan permukiman padat Jakarta terhadap bahaya kebakaran.