Kecelakaan tragis terjadi di jalur Ngawi-Madiun saat Bus Sugeng Rahayu dan Bus Eka Cepat bertabrakan, dan dugaan awal menunjukkan bahwa insiden tersebut terjadi karena upaya penghindaran oleh salah satu bus terhadap seorang pejalan kaki yang tengah menyeberang jalan. Peristiwa ini terjadi setelah waktu Subuh sekitar pukul 05.15 WIB pada Kamis (31/8).
Kombes Muhammad Taslim Chairuddin, Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Timur, menjelaskan bahwa kecelakaan tersebut terjadi di jalan lurus yang memiliki penerangan yang memadai. Diduga, kelalaian pengemudi Bus Sugeng Rahayu dan pejalan kaki yang dihindarinya menjadi penyebab utama kecelakaan ini.
Menurut Taslim, kronologi kejadian dimulai ketika Bus Sugeng Rahayu melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Ngawi menuju Madiun atau Surabaya. Tiba-tiba, seorang pejalan kaki muncul di tengah jalan sedang melakukan penyeberangan. Pengemudi Bus Sugeng Rahayu merasa kaget dan dengan cepat membanting setirnya ke sisi kanan, yang menyebabkan tabrakan dengan Bus Eka Cepat yang sedang berjalan dari Madiun menuju Ngawi.
Taslim menjelaskan, “Informasi yang kami terima menyebutkan bahwa saat pengemudi Bus Sugeng menghindari pejalan kaki, ia secara tiba-tiba banting setir dan berpindah jalur, kemudian bertabrakan dengan bagian depan kanan Bus Eka Cepat yang datang dari arah berlawanan.”
Tabrakan hebat antara kedua bus tak dapat dihindari. Dampak benturan begitu kuat sehingga kondisi fisik Bus Sugeng Rahayu dan Bus Eka Cepat mengalami kerusakan parah. Bahkan, atap Bus Sugeng Rahayu terlepas akibat kekuatan tabrakan.
Peristiwa ini menyoroti pentingnya kesadaran dan kehati-hatian di jalan raya serta perlunya langkah-langkah pencegahan untuk mencegah insiden serupa di masa mendatang. Tim penyidik sedang melakukan investigasi lebih lanjut untuk mengklarifikasi semua faktor yang berkontribusi pada kecelakaan ini.