JAKARTA, 22 September 2025 – Sebuah kios pulsa yang berlokasi di dalam area Pasar Induk, Jakarta, menjadi korban perampokan pada Minggu (21/9) dini hari. Kejadian nahas ini diperkirakan terjadi sekitar pukul 03.00 WIB, saat kondisi pasar masih sangat sepi dan belum ada aktivitas jual beli. Pelaku, yang diduga berjumlah dua orang, berhasil membawa kabur uang tunai dan ratusan voucer pulsa berbagai operator.
Menurut pemilik kios, Bapak Rahmat (45), ia mengetahui kiosnya dibobol setelah mendapatkan telepon dari petugas keamanan pasar. “Saya langsung ke sana, dan saat sampai, pintu kios sudah dalam keadaan rusak. Gemboknya sudah tidak ada,” tutur Rahmat dengan nada lemas.
Dari hasil pemeriksaan awal, Rahmat mendapati uang tunai hasil penjualan yang disimpan di laci kasir raib. Selain itu, sejumlah voucer pulsa fisik dan kartu perdana juga hilang dari etalase. “Kalau ditotal, kerugiannya bisa mencapai puluhan juta rupiah. Sekitar Rp25 juta lebih,” tambahnya.
Kapolsek setempat, Kompol Budi Santoso, membenarkan adanya laporan perampokan tersebut. Pihaknya langsung menerjunkan tim identifikasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). “Kami sudah melakukan olah TKP, mengumpulkan sidik jari, dan memeriksa rekaman CCTV yang ada di sekitar lokasi,” jelas Kompol Budi.
Berdasarkan rekaman CCTV, terlihat dua orang pria dengan penutup wajah beraksi. Keduanya masuk ke dalam kios dengan cara merusak paksa pintu rolling door. Aksi mereka berlangsung cepat, hanya sekitar 10 menit. Polisi kini sedang berupaya mengidentifikasi pelaku dan memburu mereka.
Kejadian ini menjadi peringatan bagi para pedagang di Pasar Induk dan area sekitarnya untuk lebih meningkatkan kewaspadaan, terutama saat malam hari. “Kami akan meningkatkan patroli di kawasan pasar, bekerja sama dengan pihak keamanan internal pasar untuk mencegah kejadian serupa terulang,” pungkas Kompol Budi.
Kasus ini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian. Masyarakat yang memiliki informasi terkait kejadian ini diimbau untuk melapor ke pihak berwajib.