JAKARTA UTARA — Investigasi mendalam yang dilakukan oleh Tim Penjinak Bom (Jibom) dan Gegana dari Polda Metro Jaya di lokasi ledakan Masjid SMAN 72 Kelapa Gading mengungkap temuan yang sangat mencurigakan dan menguatkan dugaan adanya motif di balik insiden tersebut.
Dalam olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), petugas menemukan sejumlah barang bukti berbahaya, termasuk senjata api dan benda yang diduga bom rakitan.
Temuan Mengejutkan di Lokasi Ledakan
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto, membenarkan adanya temuan benda-benda tersebut di sekitar area masjid SMAN 72, yang menjadi pusat ledakan dan melukai 54 orang.
| Benda Temuan | Keterangan Tambahan |
| Dua Senjata Api | Terdiri dari satu senjata laras panjang (diduga SS2-V4) dan satu pistol (diduga revolver). |
| Benda Diduga Bom Rakitan | Termasuk material yang diduga terkait bahan peledak dan remote pengendali jarak jauh. |
| Pesan Teror | Pada senjata laras panjang, ditemukan tulisan tangan “Welcome To Hell”, “14 Words. For Agartha”, serta nama Brenton Tarrant dan Alexandre Bissonnette. |
Indikasi Kuat Motif Terorisme dan Ekstremisme
Temuan nama Brenton Tarrant (pelaku penembakan masjid di Christchurch, Selandia Baru) dan Alexandre Bissonnette (pelaku serangan masjid di Quebec, Kanada) pada senjata yang diamankan mengindikasikan kuat bahwa insiden ini mungkin didasari oleh motif ekstremisme atau terorisme.
- Brenton Tarrant & Alexandre Bissonnette: Keduanya adalah pelaku serangan brutal yang menyasar tempat ibadah umat Muslim di berbagai negara.
- “Agartha” & “14 Words”: Frasa ini merujuk pada jargon dan teori konspirasi yang sering dihubungkan dengan ideologi supremasi kulit putih dan kelompok ekstremis.
Kombes Pol Budi Hermanto: “Terkait gambar yang menyerupai senjata api itu masih kami dalami. Tim Jibom dan Gegana masih mensterilisasi lokasi sesuai prosedur khusus penanganan ledakan untuk memastikan tidak ada ledakan susulan. Kami belum bisa memastikan apakah itu rakitan atau pabrikan, tetapi benda-benda ini sangat serius.”
Penyelidikan Kini Melibatkan Densus 88
Mengingat adanya indikasi terorisme yang kuat dari temuan tersebut, penyelidikan kasus ledakan ini telah melibatkan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri. Fokus utama tim gabungan saat ini adalah:
- Menganalisis jenis bahan peledak dan senjata yang ditemukan.
- Mengidentifikasi pelaku, yang menurut informasi awal diduga seorang siswa berinisial FN (meskipun motif pasti masih didalami, termasuk dugaan adanya isu bullying).
- Menelusuri keterkaitan pelaku dengan jaringan atau ideologi ekstremis.
Sementara proses investigasi dan sterilisasi masih berlangsung, Polda Metro Jaya telah membuka posko informasi di RS Yarsi dan RS Islam Jakarta Cempaka Putih untuk keluarga korban.








