GOWA – Sebuah insiden tragis yang dipicu oleh konflik sepele mengguncang Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, di mana dua orang warga tewas ditikam oleh tetangga mereka sendiri. Peristiwa berdarah ini dilatarbelakangi oleh ketersinggungan pelaku yang merasa terganggu dengan suara musik yang terlalu keras yang berasal dari rumah korban. Kasus ini sontak menyoroti pentingnya toleransi dan penyelesaian konflik secara damai dalam kehidupan bertetangga.
Menurut keterangan dari pihak kepolisian, insiden bermula saat pelaku mendatangi rumah korban untuk melayangkan protes terkait suara musik bervolume tinggi yang diputar larut malam. Protes tersebut sayangnya tidak diterima dengan baik, dan cekcok mulut antara kedua belah pihak pun tak terhindarkan. Pertengkaran verbal itu kemudian dengan cepat berujung pada perkelahian fisik. Pelaku, yang membawa senjata tajam, secara brutal menikam dua orang yang berada di lokasi.
Dua korban yang merupakan tetangga tersebut dilaporkan meninggal dunia di tempat kejadian akibat luka tusuk yang fatal. Setelah melancarkan aksinya, pelaku segera melarikan diri, namun polisi bergerak cepat dan berhasil menangkap pelaku tak lama setelah kejadian. Saat ini, pelaku telah ditahan dan dijerat dengan pasal pembunuhan berencana, meskipun motif awalnya dipicu oleh ketersinggungan sesaat. Pihak kepolisian masih terus mendalami kasus ini untuk mengetahui secara pasti rangkaian peristiwa sebelum penikaman dan memastikan tidak ada pihak lain yang terlibat.








